Laman

Senin, 28 November 2011

PELAJARAN ENGINE ( ALTERNATOR)

ALTERNATOR

Fungsi alternator merubah energi mekanik yang di dapatkan dari mesin menjadi energi listrik.
Komponen alternator
1. rakitan rangka ujung penggerak
2. puli, kipas & cincin
3. Rotor & cincin penahan (collar)
4. Bantalan belakang(bearing)
5. Bnantalan depan (bearing)
6. Rangka ujung penggerak ( Drive fud frame)
7. tutup belakang & insulator
8. koil stator , pemegang sikat rectifier & insulator
9. Pemegang sikat & pemegang rectifier
10. regulator IC
11. kondensor
o Komponen UTAMA alternator
1. ROTOR berfungsi menghasilkan medan magnet listrik
Bagian – bagian ROTOR
a ROTOR COIL berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan
b SLIP RING berfungsi sebagai penyalur listrik ke kumparan rotor
c KUKU – KUKU berfungsi sebagai kutub magnet

2. STATOR Berfungsi menghasilkan arus listrik bolak – balik
3. DIODA / RECTIFIER Berfungsi menyearahkan arus

o Komponen TAMBAHAN alternator
1. SIKAT – SIKAT / BRUSH berfungsi mensuplai arus listrik ke rotor untuk menghasilkan kemagnetan
2. BEARING berfungsi agar rotor dapat berputar dengan lembut
3. KIPAS berfungsi mendinginkan rotor, stator dan diode
4. PULLY berfungsi untuk tempat tali penggerak rotor

MEMERIKSA DAN MEMPERBAIKI ALTERNATOR

ROTOR

1. Periksa terputusnya sirkuit rotor menggunakan Ohmmeter , periksa kontinyuitas antar slip ring tahanan standar 20º C ( 68º F) : 3,9 – 4,1Ω jika tidak ada kontinyuitas, ganti rotor
2. Periksa hubungan ke masa (GROUND TEST ) pada rotor pastikan tidak ada kontinyuitas antara slip ring dan rotor. Jika ada ganti rotor
3. periksa kehalusan permukaan slip ring jika slip ring kasar atau tergores. Ukur diameter slipring dengan menggunakan jangka sorong Diameter standar : 32,3 – 32,6 mm ( 1,272 – 1,280 in ). Diameter minimum 32,1 mm ( 1,264 in) jika diameternya kurang dari minimum, ganti rotor

STATOR

1. Periksa terputusnya sirkuit pada stator menggunakan Ohmmeter periksa kontinyuitas antar kabel kumparan jika tidak ada kontinyuitas ganti stator.
PERHATIAN : penyambungan kabel di lakukan dengan solder
2. Periksa hubungan ke masa pada stator menggunakan ohmmeter periksa kontinyuitas antara ujung kumparan dan stator core jika ada ganti stator
SIKAT
1. Periksa panjang bagian sikat yang keluar dengan menggunakan skala
Panjang standar : 12,5 mm (0,429 in)
Panjang minimum 5,5 mm (0,217 in)
Jika panjang sikat kurang dari batas minimum gantilah sikat
Cara mengganti sikat :
1 Lepaskan solderan sikat kemudian lepaskan sikat berikut pegasnya
2. pasang dan solder kembali sikat dan pegas ( panjang bagian yang menonjol 12,5 mm )

RECTIFIER

1. Periksa recitfier positif
a. mengunakan ohmmeter hubungkan satu probe pada terminal positif (+) dan probe lainnya ke masing – masing recitfier
b. baliklah polaritas probe pada ohmmeter dan ulangi langkah (a)
c. Langkah a menunjukan kontinyuitas dan pada langkah b menunjukan tidak ada kontinyuitas
Jika kontinyuitas yidak sesuai dengan spesifikasi ganti recitfier
2. periksa rectifier negatif
sama seperti pemeriksaan recetfier positif hanya hubungannya pada terminal negatif (-) dan probe negatif

pemeriksaan rectifier lebih lanjut atau jelas (rectifier jenis 30, 40, 45A)

  • pemegang sikat bagian positif
1. Hubungkan ujung positif ohmmeter dengan terminal B dan ujung negatif ohmmeter dengan terminal rektifier. Jika tidak terdapat hubungan atau arus , rectifier harus di ganti.
2. tukarkan penempetan ujung ohmmeter ujung ohmmeter negatif ke B dan ujung positif ohmmeter dengan terminal rectifier. Juka da hubungan maka rect5ifier harus di ganti.
  • Pemegang sikat bagian negatif
1. Hubungkan ujung positif ohmmeter dengan terminal rectifier dan ujung terminal negatif dengan E. jika tidak terdapat hubungan rectifier harus di ganti
2. tukar ujung ohmmeter positif ohmmeter dengan terminal E dan ujung negatif ohmmeter dengan terminal rectifier.
Rectifier dengan IC
o Hubungkan ujung positif ohmmeter pada resistor dan ujung negatif ohmmeter pada sisi lain diode. Jika tidak ada hubungan maka rektifier harus di ganti.
o Tukar penempatan ujung dari ohmmeter bila ada hubungan maka rektifier harus di ganti
o Resistor dengan IC regulator periksa tahanan kabel resistor dengan ohmmeter jika tak ada hubungan , rakitan rektifier harus di ganti tahanan 1.0-22.0 Ω. (ujung positif ohmmeter ke diode dan ujung negatip ohmmeter ke terminal negatif rectifier (E)
o Field diode dengan IC regulator
1. hubungkan ujung pengindra positif tester pada terminal L dan ujung pengindra negatif ohmmeter pada terminal rektifier atau diode jika tidak terdapat hubungan rakitan rektifier harus di ganti
2. tukar penempatan ujung tester ohmmeter kebalikan dari no 1
BEARING
1. Periksa bearing depan dari kausan dan kekasaran bearing
2. periksa bearing belakang dari keausan danj kekasaran bearing



PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA ALTERNATOR MENGGUNAKAN VOLTMETER & AMMETER

Hubungkan voltmeter & ammeter pada alternator hati – hati jangan sampai terjadi hubungan singkat
• test kemampuan tanpa beban
Voltage yang di atur : 13,8 – 14, 8 V
Arus : Kurang dari 10 A
Keceoatan mesin : Idling hingga 2000 rpm
• Test kemampuan dengan beban
3. putar mesin pada 2000 rpm
4. hidupkan lampu besar dan semua perlengkapan listrik
Voltage yang di atur : 13,8 – 14 , 8 V
Arus : Lebih dari 20 A

Catatan: bila pada mesin sudah terpasang amperemeter berarti kita tinggal menghubungkan voltmeter kebaterai ( Avometer)


Pemeriksaan pada kendaraan
Periksa komponen – komp[onen berikut
1. Penyimpangan defleksi tali kipas ( defleksi tali kipas 7 -11 mm dengan gaya tekan 10 Kg ) bila menggunakan alat pengukur defleksi tali kipas (Tension gauge BT-33-73F) defleksi tali kipas ±20 lbs
2. sekring – sekering
3. Pemasangan kabel alternator dan regulator
4. Terminal baterai dan fusble link (longgar, terbakar , berkarat)
5. Berat jenis baterai : 1,25 – 1,27 pada suhu 20 0C
6. Alternator dalam kondisi terpasang suara abnormal pada alternator pada waktu mesin berputar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

selamat datang di blog spirit of edwin